Meningkatkan Daya
Saing Sekolah
“SD Negeri Harus Gila”
Tantangan besar yang dihadapi bangsa
kita pada saat ini adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia
produktif yang melimpah dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi
beban. Dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah
penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak
produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke
atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun
2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70 (Permendikbud No. 57 Tahun 2014).
Salah satu upaya yang bisa kita lakukan
adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan baik formal mau pun non formal. Pada
dasarnya pendidikan yang dilaksanakan pada lembaga satuan pendidikan seperti
sekolah baik formal mau pun non formal adalah memberikan layanan kepada
siswa/siswi agar mampu tumbuh kembang secara optimal baik secara fisik, mental,
kognitif dan kreatifitas. Tumbuh kembang yang optimal bisa di stimulasi dengan
kegiatan-kegiatan yang baik inovatif, mendidik sekaligus menyenangkan. Jadi
pendidikan harus mampu mengembangkan potensi setiap individu dalam menjalani
kehidupannya, sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal
1.1, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjelaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menghidupkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan , akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat, bangsa dan Negara. Proses pembelajaran diselenggarakan secara
interaktif, menyenangkan, menantang,
inspiratif, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Dalam permendikbud No. 103 tahun 2014
tentang pembelajaran menjelaskan bahwa sekolah merupakan tempat kedua
pendidikan peserta didik yang dilakukan melalui program intrakurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler dilaksanakan melalui mata
pelajaran. Kegiatan kokurikuler dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan di luar
sekolah yang terkait langsung dengan mata pelajaran, misalnya tugas individu,
tugas kelompok, dan pekerjaan rumah berbentuk proyek atau bentuk lainnya.
Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan melalui berbagai kegiatan yang
bersifat umum dan tidak terkait langsung dengan mata pelajaran, misalnya
kepramukaan, palang merah remaja, festival seni, bazar, dan olahraga.
Sebagai lembaga formal sekolah wajib
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas guna membentuk pribadi yang
mandiri dan berahlak mulia serta mencintai bangsa dan negaranya. Oleh sebab itu
guru dituntut dalam keprofesionalismeannya dalam membina kreativitas anak agar
dapat dipersiapkan menjadi pribadi yang kompetitif di masa depan.
Indikator keberhasilan suatu lembaga
pendidikan adalah mampu membentuk dan meluluskan siswa/siswi yang memiliki daya
saing tinggi dan berahklak mulia. Ketika suatu sekolah memiliki kualitas dan
mutu yang baik maka masyarakat tidak
akan ragu untuk menyekolahkan
anaknya di sekolah tersebut. Pada saat ini di kota kami Kota Metro Provinsi
Lampung, khususnya untuk tingkat sekolah dasar persaingan untuk menarik minat
siswa masuk ke sekolah sangat tinggi, walau pun jumlah sekolah negeri lebih
banyak dibandingkan sekolah swasta tetapi jika dilihat rata-rata jumlah siswa
yang bersekolah di sekolah swasta lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah
negeri. Pada tabel berikut ditampilkan jumlah sekolah siswa di sekolah negeri
dan swasata di Kota Metro pada tahun 2017.
Tabel 1.1 Keadaan Sekolah dan Siswa SD di
Kota Metro Tahun 2017
Sekolah
|
Jumlah Sekolah
|
Jumlah Siswa
|
Rata-rata siswa
|
Negeri
|
47
|
12212
|
259,82
|
Swasta
|
10
|
2835
|
283,30
|
Jumlah Total
|
57
|
15047
|
|
Sumber: Situs data pokok pendidik /(
http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id) tahun 2017
Dari tabel di atas diketahui bahwa
jumlah rata-rata siswa yang bersekolah di swasta lebih tinggi dibandingkan
dengan sekolah negeri bahkan terdapat 5 sekolah negeri yang jumlah siswa yang
kurang dari 100 dan ada sekolah swasta yang jumlah siswa lebih dari 1000. Dari
data tersebut dapat diprediksi ke depan bahwa kompetisi untuk menarik minat
siswa tinggi terutama dengan berkembangnya sekolah swasta yang memiliki
kualitas yang sangat baik. Sekolah negeri terutama SD dikelola oleh pemerintah
dan pemerintah daerah dengan mengandalkan dana BOS dan BAU yang hanya cukup
untuk membiayai oprasional sekolah. Jumlah dana BOS untuk SD tahun 2017 sebesar
Rp. 800.000/siswa dalam satu tahun (Juknis BOS 2017/Permendikbud No. 26 Tahun
2017). Dengan jumlah dana yang terbatas sekolah harus pintar-pintar mengelola
dana agar mampu memenuhi SPM (standar pelayanan minimal) serta meningkatkan
mutu sekolah. Sekolah SD terutama untuk negeri dilarang memungut biaya apa pun
bentuk nya kepada orangtua siswa hal ini sesuai dengan permendikbud No. 44
Tahun 2012 pasal 9, berbeda halnya dengan sekolah yang diselenggarakan
masyarakat/swasta selain memperoleh dana BOS sekolah swasta juga diperbolehkan
memungut dana dari orang tua siswa. Dengan sokongan dana yang luar biasa dari
pemerintah dan orang tua siswa wajar saja jika SD swasta mampu mengembangkan
kualitas sekolahnya dengan baik dan menjadi pesaing yang hebat bagi SD Negeri.
Fakta menunjukan bahwa ketika ada festival atau lomba baik di bidang akademik
mau pun non akademik yang mampu bersaing dan menjadi juara adalah
sekolah-sekolah swasta. Penulis tidak menyalahkan sekolah swasta, namun hanya
merefleksi diri jika sekolah negeri tidak memiliki kualitas dan sumber daya
yang baik, daya saingnya pasti lemah maka kelak akan ditinggalkan oleh konsumen/orang
tua siswa.
Dari pemaparan data di atas SD Negeri 4
Metro Timur sebagai SD Negeri terpacu untuk bekerja keras meningkatkan kualitas
dan daya saing sekolah. Jika sekolah ingin maju, sekolah ini harus menjadi
sekolah GILA, gila berarti bekerja baik (Good),
menciptakan pembaharuan (Inovation)
pada aktivitas pembelajaran (Learning
Activities). Sekolah melakukan
evaluasi diri sekolah (EDS) mengetahui kelemahan dan keunggulan guna
merencanakan kinerja baik jangka pendek, menengah mau pun jangka panjang.
Prestasi adalah sarana promosi yang
paling efektif bagi sekolah, bagaimana semua warga sekolah bersinergi untuk
bahu membahu berbuat GILA demi meningkatkan daya saing sekolah. SD Negeri 4
Metro Timur telah melakukan beberapa hal guna meningkatkan daya saing sekolah
terutama dalam meningkatkan prestasi sekolah baik guru, siswa mau pun kepala
sekolah.
Kegiatan jumat hebat dan sabtu seru,
merupakan kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di SD Negeri 4 Metro Timur
sejak tahun 2013. Sekolah menggali potensi minat dan bakan siswa sejak dini.
Pengalaman berharga disadari oleh sekolah bahwa sebelumnya hanya jika akan
mengikuti kegiatan lomba-lomba kami baru mengadakan latihan untuk anak, dari
menseleksi anak, melatih hingga bisa. Hal ini tidak efektif karena anak dipaksa
untuk bisa dalam waktu yang singkat, ketika mengikuti lomba pun jarang ada yang
menolehkan prestasi. Belajar dari pengalaman tersebut sekolah mulai melakukan
pembinaan yang terjadwal sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki anak. Ada
beberapa cabang pembinaan yang disesuaikan dengan agenda dinas terkait seperti
pembinaan bidang akademik (untuk menghadapi OSN), bidang olahraga (untuk
menghadapi O2SN) dan bidang seni (untuk menghadapi FLS2N) selain itu juga ada
pembinaan pengembangan diri wajib seperti Pramuka dan UKS (Dokter Kecil).
Pada awalnya sekolah memanggil pelatih
dari luar untuk membina minat dan bakat anak, pada saat melakukan pembinaan
guru-guru di SD Negeri 4 Metro Timur pun ikut belajar. Dan pada akhirnya saat
ini semua pembinaan dilakukan oleh guru-guru tidak lagi memanggil pelatih dari
luar. Guru-guru yang diberdayakan untuk melatih adalah guru-guru muda yang
dianggap masih energik dan mereka masih honor sehingga bisa memberikan tambahan
penghasilan bagi guru tersebut.
Saat ini ketika ada undangan untuk
mengikuti lomba sekolah sudah siap mengirimkan duta nya. Dengan kesiapan yang
matang sekolah mulai mampu bersaing dan sering mendapatkan piala. Dengan
seringnya Sekolah mendapatkan Juara pada perlombaan makin banyak orang tua
siswa yang berminat untuk menyekolahkan anaknya di SD Negeri 4 Metro Timur.
Pada tahun pelajaran 2017/2018 saja terdapat lebih dari 150 calon siswa/i yang
mendaftar dan hanya 84 yang diterima (sekolah mengutamakan siswa yang
merdomisili dekat dengan sekolah) sesuai dengan peraturan yang ada. Secara umum
peningkatan jumlah siswa pun terasa 3 tahun berselang pada tahun 2014 jumlah
siswa hanya 428 dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 564. Kami semua warga
sekolah bersyukur disaat SD Negeri lain kekurangan siswa, kami sebaliknya.
Prestasi siswa berdampak baik bagi sekolah secara khusus guru dan kepala
sekolah kami pun berprestasi, guru kami menjadi finalis guru berprestasi
tingkat Nasional Tahun 2015 dan Kepala Sekolah kami menjadi Finalis Kepala
Sekolah Berprestasi Tk. Nasional Tahun 2017.
0 komentar:
Posting Komentar